A.PENGERTIAN MOTIVASI     
MOTIVASI
Motivasi  berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau  menggerakan. Motivasi (motivation).dari pengertian itu maka kita bisa  mengambil kesimpulan bahwa sesungguhnya motivasi adalah dorongan yang  menggerakan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas atau tindakan  tertentu.
Dalam  kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat penting karena  motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku  manusia,supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang  optimal ( Hasibuan 2001 :141). Tanpa adanya motivasi dalam diri  seseorang maka dapat dipastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak  sedikitpun dari tempatnya berada
Dari beberapa pengertian motivasi maka peneliti dapat 
menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong
atau penggerak yang diberikan pimpinan kepada seseorang dengan maksud
agar seseorang itu mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.
Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi oraganisasi :
Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu suatu organisasi dalam bekerjasama. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota..
Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah organisasi tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota organisasi.
Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Suatu organisasi yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerjasama yang tinggi.
Budaya
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah organisasi setiap anggota merasa bahwa organisasi tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri. Kebiasaan-kebiasaan seseorang didalam organisasi pun dapat mempengaruhi kelakuan seseorang untuk mendapatkan motivasi. Norma-norma yang baik ada didalam organisasi juga bisa mempengaruhi seseorang untuk lebih baik dan lebih maju.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota suatu organisasi. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team-nya untuk bekerja dengan tenang dan harmonis.
menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong
atau penggerak yang diberikan pimpinan kepada seseorang dengan maksud
agar seseorang itu mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.
Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi oraganisasi :
Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu suatu organisasi dalam bekerjasama. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota..
Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah organisasi tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota organisasi.
Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Suatu organisasi yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerjasama yang tinggi.
Budaya
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah organisasi setiap anggota merasa bahwa organisasi tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri. Kebiasaan-kebiasaan seseorang didalam organisasi pun dapat mempengaruhi kelakuan seseorang untuk mendapatkan motivasi. Norma-norma yang baik ada didalam organisasi juga bisa mempengaruhi seseorang untuk lebih baik dan lebih maju.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota suatu organisasi. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team-nya untuk bekerja dengan tenang dan harmonis.
Proses timbulnya Motivasi 
1. Kebutuhan yang belum terpenuhi
2. Mencari dan memilih cara – cara memuaskan kebutuhan
3. Prilaku yang diarahkan pada tujuan
4. Evaluasi prestasi
5. Imbalan atau hukuman
6. Kepuasan
7. Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi
Penggolongan Motivasi :
1. Motivasi Ekstrinsik atau Eksternal
1. Kebutuhan yang belum terpenuhi
2. Mencari dan memilih cara – cara memuaskan kebutuhan
3. Prilaku yang diarahkan pada tujuan
4. Evaluasi prestasi
5. Imbalan atau hukuman
6. Kepuasan
7. Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi
Penggolongan Motivasi :
1. Motivasi Ekstrinsik atau Eksternal
• Motivasi atau keinginan yang datang dari luar diri individu atau luar diri pekerja yang lebih muda dikelola oleh manajemen perusahaan. Hasilnya bisa positif dan negatif
• Bentuknya dapat berupa Imbalan (reward) dan Hukuman (pusnisment)
Misalnya :
- Bagi pekerja yang bersedia mencurahkan segala daya dan upayannya untuk mengembangkan perusahaan bisa diasumsikan karna mengharapkan adanya imbalan yang dijanjikan seperti promosi, kenaikan gaji atau bonus atau bisa juga sebaliknya
- Bagi pekerja yang bekerja dengan giat karna menghindari hukuman seperti pemotongan gaji dsb
2. Motivasi Intrinsik atau internal
• Motivasi atau keinginan yang datang dari dalam diri individu atau dalam diri pekerja
• Bentuknya berupa semangat, minat dan obsesi
Misalnya :
• para pekerja ingin mengembangkan perusahaannya dan ingin melihat perusahaan maju karna ybs ikut merintis dari awal perusahaan berdiri \
Tantangan dalam Motivasi
Dalam menerapkan praktenya ada beberapa tantangan yang sering dihadapi seperti :
1. Kebutuhan sangat berbeda pada setiap orang
• Dengan adanya kebutuhan yang berbeda maka penerapan teori motivasi juga harus berbeda
2. Cara menterjemahkan kebutuhan ke dalam tindakan secara individu juga berbeda
• Dengan adanya perbedaan ini maka cara pandang individu dalam hal menilai kebutuhan juga berbeda
3. Orang tidak selalu bertindak menurut kebutuhan
• Ada orang yang bekerja tidak untuk memenuhi kebutuhan tetapi hanya mengisi waktu luang sehingga motivasinya juga berbeda
4. Reaksi kepuasan seseorang terhadap pemenuhan akan kebutuhan atau tidak terpenuhi kebutuhannya akan berbeda.
• Ada seseorang yang cukup puas dengan terpenuhinya kebutuhan pshysiological tetapi ada yang tidak
Tujuan Motivasi dalam Dunia Kerja
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas kerja
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
4. Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
8. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
9. Meningkatkan efesiensi penggunaan peralatan dan bahan baku
Pendekatan Mengenai Motivasi
1. Pendekatan Tradisional
Motivasi seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji/uang. Uang dapat menggerakkan pekerja yang pada prinsipnya pemalas.
2. Pendekatan Human Relations (hubungan manusiawi)
Motivasi seseoang timbul dari keinginan untuk berinteraksi. Manajer harus membuat karyawan merasa berguna dan memberi keleluasaan kepada bawahan dalam mengerjakan tugas yang bersifat rutin.
3. Pendekatan Human Resource Management
Manusia ingin mencapai tujuan yang telah ia tetapkan, kreatif, dan dapat mengarahkan diri sendiri. Untuk itu Manajer harus mengoptimalkan kontribusi karyawan dan mendorong partisipasi.
Alat – alat Motivasi
1. Material Insentive
Konsepnya tradisonal yaitu dengan memberikan insentive
2. Non Material Insentive
Konsepnya model hubungan antar manusia atau SDM seperti mempertinggi kebutuhan sosial karyawan dan memberikan tanggung jawab yang lebih besar
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas kerja
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
4. Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
8. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
9. Meningkatkan efesiensi penggunaan peralatan dan bahan baku
Pendekatan Mengenai Motivasi
1. Pendekatan Tradisional
Motivasi seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji/uang. Uang dapat menggerakkan pekerja yang pada prinsipnya pemalas.
2. Pendekatan Human Relations (hubungan manusiawi)
Motivasi seseoang timbul dari keinginan untuk berinteraksi. Manajer harus membuat karyawan merasa berguna dan memberi keleluasaan kepada bawahan dalam mengerjakan tugas yang bersifat rutin.
3. Pendekatan Human Resource Management
Manusia ingin mencapai tujuan yang telah ia tetapkan, kreatif, dan dapat mengarahkan diri sendiri. Untuk itu Manajer harus mengoptimalkan kontribusi karyawan dan mendorong partisipasi.
Alat – alat Motivasi
1. Material Insentive
Konsepnya tradisonal yaitu dengan memberikan insentive
2. Non Material Insentive
Konsepnya model hubungan antar manusia atau SDM seperti mempertinggi kebutuhan sosial karyawan dan memberikan tanggung jawab yang lebih besar
B.PENGERTIAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Kata  atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara  etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin  communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata  communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu  suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi  secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu  pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini  yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada  pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human  communication is the process through which individuals –in  relationships, group, organizations and societies—respond to and create  messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi  manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu  hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan  menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk  memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan  secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi  sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell  dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society.  Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan  komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says  What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma  Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur  sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
  Komunikator (siapa yang mengatakan?)
  Pesan (mengatakan apa?)
  Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
  Komunikan (kepada siapa?)
  Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi  berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses  komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan  menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima  yang menimbulkan efek tertentu.
Pengertian Komunikasi Organisasi
Ø      Organisasi  adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki secara  jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan  tertentu
Ø      DeVito  (1997:337), menjelaskan organisasi sebagai suatu kelompok individu yang  diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
- Fungsi informatif
Organisasi  dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya,seluruh  anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang  lebih banyak, lebih baik,dan lebih tepat.
- Fungsi regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
§         Ada dua hal yang berpengaru terhadap fungsi regulatif
Pertama,  atasan atau orang yang berada dalam tataran managemen, yaitu mereka  memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang  disampaikan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
- fungsi persuasif
Dalam  mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu  membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka  banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memberi  perintah
- Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.
JARINGAN KOMUNIKASI
Jaringan : Saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain.
STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI
- Model Rantai
Metode  jaringan komunikasi di sini terdapat lima tingkatan dalam jenjang  hirarkisnya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward),  yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik  ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
- Model Roda
Sistem  jaringan komunikasi di sini, semua laporan, instruksi perintah kerja  dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau  lebih, dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi  sesamanya).
- Model Lingkaran
Model  jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota/staff bisa  terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada  kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada  setiap level.
- Model Saluran Bebas/Semua Saluran
Model  jaringan komunikasi sistem ini, adalah pengembangan model lingkaran, di  mana dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara  timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya.
- Model Huruf ‘Y’
Model  jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan  model rantai, yaitu terdapat empat level jenjang hirarkinya,  satu  supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan mungkin yang berbeda  divisi/departemen. 
ARUS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a. Komunikasi ke atas
             Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke  tingkat yang lebih tinggi. Misal : dari ketua himpunan ke ketua bidang,  atau dari ketua panitia ke para pelaksana.
Komunikasi  ini sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan  organisasi. Muncul manajemen umpan balik yang dapat menumbuhkan semangat  kerja bagi anggota organisasi. Adanya perasaan memiliki dan merasa  sebagai bagian dari organisasi dari bawahannya.
Masalah yang timbul dalam komunikasi ke atas :
- Karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan yang harus didengar oleh hirarki yang lebih tinggi/atasan, para pekerja seringkali enggan menyampaikan pesan yang negatif.
- Seringkali pesan yang disampaikan ketas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan bawahan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen.
- Kadang-kadang pesan tidak sampai. Karena disaring oleh penjaga gerbang arus pesan. Atau bisa terjadi lebih baik bertanya pada rekan kerja atau sesama mahasiswa.
- Arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk menerima pesan dari bawah.
- Hambatan fisik. Biasanya secara fisik pimpinan dengan bawahan berjauhan.
b. Komunikasi ke bawah
             Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke  tingkat yang lebih rendah. Contoh, pesan dari direktur pada sekretaris,  dari ketua senat pada bawahannya, dll.
Masalah yang timbul  :   Manajemen dan bawahan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda.
c. Komunikasi Lateral
             Merupakan arus pesan antar sesama – ketua bidang ke ketua bidang,  anggota ke anggota. Pesan semacam ini bergerak di bagian bidang yang  sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian.n Masalah yang timbul
- Bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi
- Merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam organisasi
d. Kabar Burung
Jika  tiga jenis komunikasi di atas mengikuti pola struktur formal di dalam  organisasi, maka yang tergolong kabar burung tidak mengikuti garis  formal semacam itu. Sulit melacak sumber asli penyampai pesan.
Kabar burung seringkali dipergunakan apabila:
- Ada perubahan besar dalam organisasi
- Informasinya baru
- Komunikasi tatap muka secara fisik mudah dilakukan
- Anggotanya terkelompokan pada bidang-bidang tertentu.
d. Kepadatan Informasi
Banyaknya  informasi yang diterima sehingga timbul kesulitan untuk menentukan  informasi mana yang dianggap lebih penting untuk disampaikan terlebih  dahulu. Mudahnya informasi dapat diterima dan disebarkan membuat para  pemberi pesan lupa bahwa informasi yang disampaikan butuh dicerna  terlebih dahulu dan itu membutuhkan waktu. Apalagi informasi yang  disampaikan oleh atasan lebih banyak mengenai permasalahan daripada  pemecahan.
B.PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
    KEPEMIMPINAN
Dalam  bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,  pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala,  penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin  digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan  dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin  adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang  dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan  belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya  berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang  dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang  yang bukan "pemimpin".
Arti  pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,  khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu  mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan  aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.  Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan -  khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu  mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas  tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 :  181).
Pemimpin  jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai  tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
  Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
  Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya.
  Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
  Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.
3.        KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
 Pemimpin  dan Kepemimpinan  merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat  dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul  pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, natara lain :
- Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942)
- Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
- Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
- Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
- Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
- seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
- bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
- ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Tipe-tipe Kepemimpinan
- Tipe Otokratik
Semua  ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan  bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik  yang negatif.
Dilihat  dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang  sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang  menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
a.       kecenderungan  memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam  organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat  dan martabat mereka
b.      pengutmaan  orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan  pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c.       Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan. 
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
a.       menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
b.      dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
c.       bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
d.      menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
- Tipe Paternalistik
Tipe  pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang  bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri  utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang  ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang  yang dituakan.
Pemimpin  seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat.  Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat  mengembangkan sikap kebersamaan.
- Tipe Kharismatik
Tidak  banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria  kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas  yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh  pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang  pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak  pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan  secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
- Tipe Laissez Faire
Pemimpin  ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan  sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang  sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,  sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan  oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
a.       pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
b.      pengambilan  keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan  kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang  nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.
c.       Status quo organisasional tidak terganggu
d.      Penumbuhan  dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif  diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
e.       Sepanjang  dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi  kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada  tingkat yang minimum.
- Tipe Demokratik
a.       Pemimpin  yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan  integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
- Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
- Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
- Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia
- Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.
Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
1.      Pengetahuan  umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki  kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan  bertindak secara generalis.
2.      Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
3.      Sikap  yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang  mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat  pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari  dan menemukan hal-hal baru.
4.      Kemampuan  Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada  kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional,  melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
5.      Daya  Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang  berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah  satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
6.      Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
7.      Keterampilan  Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara  lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian  informasi dan fungsi pengawasan.
8.      Keterampilan  Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan  kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan  dedikasinya kepada organisasi.
9.      Rasionalitas,  semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula  tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil  pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan  tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang  berkepentingan di luar organisasi tersebut.
10.  Objektivitas,  pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan  penasehat bagi para bawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang  pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya  bertindak secara objektif.
11.  Pragmatisme,  dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud  dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan  sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang  berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan  idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup  tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
12.  Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
13.  Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
14.  Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
15.  Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
16.  Rasa  Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak  sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan  langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
17.  Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
18.  Menjadi Pendengar yang Baik
19.  Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
20.  Fleksibilitas,  mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap  dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu  yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh  seseorang.
21.  Ketegasan
22.  Keberanian
23.  Orientasi Masa Depan
24.  Sikap yang Antisipatif dan Proaktif
KERETAKAN DALAM ORGANISASI
 Salah paham dalam menerima dan menafisrkan pesan.
·         Prosedur  hubungan dalam organisasi tidak diikuti dengan benar. Misalnya, arahan  dari pihak atasan langsung ke level paling bawah, tanpa mengambil  peranan pihak tengah (middle level) dalam organisasi.
·         Kurangnya komitmen penuh dalam kerja organisasi. Aturan organisasi tidak dipahami dan dihayati pleh anggota organisasi.
·         Adanya kepentingan pribadi. Organisasi dipergunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
·         Permasalahan yang tidak kunjung selesai, sehingga tidak muncul kondisi organisasi yang nyaman.
·         Tidak adanya pembagian kerja dan juga pembagian keuntungan yang adil..
Keretakan dalam organisasi dapat menumbuhkan citra negatif, dengan permasalah yang saling terkait, antara lain :
-         Keretakan hubungan antara anggota organisasi.
-         Perselisihan yang terus berlarut-larut dan suasana organisasi yang muram.
-         Wujud sikap mementingkan diri sendiri.
-         Produktivitas organisasi merosot.
-         Ketidakstabilan organisasi akibat dari retaknya hubungan.
-         Penyalahsunaan kekuasaan, mementingkan diri sendiri
 Daftar Pustaka
http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin-dalam-bahasa.html
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar