Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang   mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan   hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang   telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh  : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd,  kemping ke  gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal  dan  hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding  dengan  hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1.  Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi   didalam organisasi  formal digambarkan jelas, sedangkan dalam  organisasi  informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3.  Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku   karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal   mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4.  Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada   penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para   anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut  adalah suatu kesalahan bila menganggap  kelompok formal dan informal  sebagai dua kesatuan organisasi yang  terpisah. Keduanya hidup bersama  dan tidak dapat dipisahkan setiap  organisasi formal selalu mempunyai  organisasi informal dan setiap  organisasi informal brkembang dalam  berbagai tinkatan formal.
Ragam Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang   memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab   ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering   diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
B. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.
Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
C. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap  kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama  masih ada  hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam  struktur  organisasi fungsional dikenal adanya garis  koordinasi/konsultatif.
Sumber  :  http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/03/18/desain-organisasi-formal-dan-informal/
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar