PERKEMBANGAN ORGANISASI
Perkembangan organisasi merupakan proses terencana untuk  mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan  yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang  dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi  merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian  dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan  perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan  petunjuk, kekuatan, dan niat baik kepada kami sehingga makalah ini  dapat kami buat dengan semaksimal mungkin. Makalah ini disusun khususnya  untuk mahasiswa agar dapat lebih mengenal Tentang perkembangan  Organisasi, selain itu juga dapat digunakan oleh pembaca lainnya secara  umum.
Secara umum, makalah ini sedikit membahas tentang beberapa  perkembangan organisasi yang berisikan sistem tentang arti perkembangan  organisasi,karakteristik organisasi,sejarahnya,serta tentang organisasi  masa depan,Setelah pembaca membaca makalah kami, kami berharap para  pembaca dapat mengerti dan lebih memahami tentang makalah ini.
Harapan kami sebagai penulis makalah ini, semoga makalah ini  bermanfaat bagi para pembaca. Walaupun di dalam makalah ini masih ada  beberapa kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 2
BAB II
ISI
2.1 Arti Perkembangan Organisasi 3
2.1.1 Pengertian Perkembangan Organisasi 3
2.1.2 Sifat-Sifat Dasar Pengembangan Organisasi 4
2.1.3 Nilai Dalam Pengembangan Organisasi 5
2.1.4 Akibat serta Pengaruh Perkembangan Organisasi 5
2.1.5 Para Pelaku Pengembangan Organisasi 4
2.2 Sejarah Perkembangan Organisasi 7
2.2.1 Teori Organisasi Klasik 7
2.2.2 Teori Organisasi Neoklasik 10
2.2.3 Teori Organisasi Modern 11
2.3 Karakteristik Perkembangan Organisasi 12
2.4 Organisasi Masa Depan 13
BAB III
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
Daftar Pustaka 18
BAB I
PENDAHULUAN
 
- Latar Belakang
Pertumbuhkembangan IPTEK , sosial, ekonomi, dan lingkungan  menimbulkan permasalan yang harus dihadapi organisasi menjadi semakin  luas dan kompleks. Permasalahn tersebut terus berkembang sesuai  percepatan perubahan yang terjadi.
Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak  tumbuh secara linier, dimana banyak seklai hal-hal yang tidak pernah  diduga sebelumnya. Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus  menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri  dengan perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara  maju menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus  meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat  bertahan.
Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak  mengalami pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti  perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium  (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan penyakit  masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku  dalam organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk  melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk  mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan  yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang  dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi  merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian  dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan  perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
-  - Tujuan       Penulisan
 
- Untuk memenuhi tugas Teori Organisasi Umum, - Mengetahui arti dari perkembangan organisasi;
- Mengetahui karakteristik perkembangan organisasi;
- Memahami tentang organisasi masa depan.
 
- Mengetahui manfaat dari      pembelajaran materi perkembangan organisasi, yaitu :
-  - Mengetahui sejarah       perkembangan organisasi;
 
BAB II
ISI
PERKEMBANGAN BARU TENTANG ORGANISASI
2.1 Arti Perkembangan Organisasi
2.1.1. Pengertian Perkembangan Organisasi
Ada beberapa pengertian tentang Perkembangan Organisasi, diantaranya :
a. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga  struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan  dengan lingkungannya.
b. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
c. PO merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan  perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu  organisasi.
d. PO merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
e. PO lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
f. PO meliputi perubahan yang sengaja direncanakan
Dari beberapa pengertian diatas,dapat kita simpulkan bahwa  Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan  efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama  akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.  Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan  perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek  keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas  yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan  melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat  membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di  dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan  untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi, efektifitas dan kesehatan :
1. Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan  keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan  keluaran maksimum).
2. Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam  mencapai tujuannya artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan  dapat dicapai
3. Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu  hubungan antara para individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis  dan adaptabilitas
2.1.2 Sifat-sifat dasar Pengembangan Organisasi
Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi adalah Sebagai Berikut :
1. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan  organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang  jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai  permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan  mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan  partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
3. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
4. PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam  meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi  bagian yang penting
5. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu  memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi
6. PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas organisasi
2.1.3 Nilai-nilai dalam Pengembangan Organisasi
Nilai-nilai yang terkandung dari Perkembangan Organisasi Ini adalah :
1. Penghargaan akan orang lain
2. Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab.
3. Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada wewenang).
4. Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan).
5. Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai potensi dalam proses pengembangan organisasi).
2.1.4 Akibat Serta Pengaruh Perkembangan Organisasi
Akibat serta Pengaruh didalam PO terjadi pada nilai, proses dan teknologi.
a. Geseran / perubahan nilai yang dibawa PO diantaranya adalah:
- Penggunaan seluruh      sumber-sumber yang tersedia.
- Pengembangan potensi      manusia.
- Efektivitas dan kesehatan      organisasi.
- Pekerjaan yang menarik dan      menantang.
- Kesempatan untuk      mempengaruhi lingkungan kerja.
b. Perkembangan Organisasi Berpengaruh Kepada proses yang meliputi:
- Proses efektif
- Proses manajemen
- Proses pelaksanaan kerja
- Perubahan teknologi, karena      yang diutamakan adalah teknologi yang bisa menjawab kualifikasi posisi      manusia.
2.1.5 Para Pelaku Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia:  spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari  lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam  PO, dan para manajer yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk  perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
Peranan profesional PO pun dapat diterapkan terhadap konsultan  internal, yang memiliki organisasi yang sedang mengalami perubahan, dan  terhadap konsultan eksternal yang menjadi anggota universitas dan  perusahaan konsultan atau bekerja sendiri, serta terhadap anggota tim  konsultan internal-eksternal. Peranan PO akan dideskripsikan secara  tepat didalam istilah marjinalitas. Orang-orang yang berorientasi pada  marjinalitas nampak khususnya beradaptasi untuk peran PO, karena mereka  dapat menjaga kenetralan dan objektivitas serta mengembangkan solusi  yang integratif yang mengakurkan titik pandang antara  departemen-departemen oposisi. Sementara peranan PO di masa lalu telah  dideskripsikan sebagai ujung klien dari suatu kontinum mulai dari fungsi  clien-centered kepada consultant-centered. Pengembangan intervensi baru  dan beraneka ragam telah menggeser peranan profesional PO meliputi  keseluruhan rentang dari kontinum tersebut.
Walaupun masih menjadi suatu kemunculan profesi, sebagian besar  profesional PO memiliki pelatihan khusus didalam PO, terbentang dari  kursus-kursus jangka pendek dan workshop-workshop, serta pendidikan  master dan doktor. Tidak ada jalur karir tunggal, namun demikian  konsultan internal sering digunakan sebagai batu loncatan untuk menjadi  konsultan eksternal.
Nilai telah memainkan peran kunci di dalam PO, dan nilai-nilai  tradisional mendukung kepercayaan, kerja sama, dan kejujuran yang pada  akhir-akhir ini telah dilengkapi dengan nilai-nilai keefektifan dan  produktivitas organisasional. Spesialis PO akan menghadapi dilema nilai  dalam rangka mencoba untuk bekerja sama mengoptimalkan keuntungan sumber  daya manusia dan kinerja organisasi. Mereka juga akan menjumpai konflik  nilai ketika berhadapan dengan pemangku Kepentingan eksternal yang  penuh kekuatan, seperti pemerintah, pemegang saham, dan pelanggan.  Berhadapan dengan kelompok dari luar tersebut akan memerlukan keahlian  politik, begitu juga keahlian sosial tradisional yang lebih baik.
Issue-issue yang berkaitan dengan etika di dalam PO melibatkan  bagaimana para praktisi melaksanakan peran bantuan mereka dengan klien.  PO senantiasa menunjukkan perhatiannya terhadap pelaksanaan yang  berkaitan dengan etika para praktisi, dan pada akhir-akhir ini sebuah  kode yang berkaitan dengan etika untuk praktek PO telah dikembangkan  oleh berbagai macam asosiasi profesional di dalam PO. Issu-issu yang  berkaitan dengan etika di dalam PO cenderung untuk muncul di sekitar  issue-issue berikut ini: pemilihan intervensi, menggunakan informasi,  menahan servis, ketergantungan klien, pemilihan partisipasi, dan  memanipulasi klien.
2.2 Sejarah Pengembangan Organisasi
Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori  organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori  organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
-  -  - Teori        Organisasi Klasik
 
 
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori  tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun  1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para  teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan  tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik  structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini  organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,  tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan  faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
-  I.            Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber:
- Pembagian Kerja yang jelas.
- Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
- Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi
- Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
- Sistem aturan yang mencakup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan
-  I.            Teori Administrasi
- Hubungan antar pribadi yang      bersifat impersonal.
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri  Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari  Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:
- Pembagian Kerja / Division of Work
- Wewenang dan Tanggung jawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan pengarahan
- Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
- Balas jasa
- Sentralisasi
- Rantai scalar
- Aturan
- Keadilan
- Kelanggengan personalia
- Inisiatif
- Semangat korps
-  I.            Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun  1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya  adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah  pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Taylor mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
 
- Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai  metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang  ilmiah dan benar.
- Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
- Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
- Untuk mecapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi  organisasi formal. Dalam organisasi formal ada empat unsure pokok yang  selalu muncul, yaitu:
- System Kegiatan yang terkoordinasi
- Kelompok orang
- Kerjasama
- Kekuasaan dan kepemimpinan
Menurut para pengikut aliran teori klasik, adanya suatu organisasi formal sangat tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu:
- Kekuasaan
- Saling melayani
- Doktrin
- Disiplin
-  
 
 
- Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan  manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan  atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya  aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai  bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan  inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari  tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang  menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan merupakan  kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne  menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat  berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:
- Partisipai
- Perluasan kerja
- Manajemen bottom-up
-  -  - Teori        Organisasi Modern
 
 
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada  organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai  satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan  bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan  lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam  teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:
- Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal.
- Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan  pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih  banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang  selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi,  yaitu:
- Komunikasi
- Konsep keseimbangan
- Proses pengambilan keputusan
Tujuan Perkembangan Organisasi ;
- Menciptakan keharmonisan      hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri.
2.3 Karakteristik Pengembangan Organisasi
Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu  badan/institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi itu maupun  didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu  fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi  juga orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu  sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi itu menganggap  karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang mendapat  perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu  yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya.
Kerakteristik Organisasi yang efektiv adalah ;
- Concern terhadap SDM dan memperlakukan SDM sebagai Asset yang berharga
- Program Training dan Pengambangan terbuka seluas-luasnya
- Program kompensasi terlaksana dengan baik
- Tingkat perputaran SDM rendah
- Top manajemen mempunyai komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
- Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
Secara umum karakteristik pengembangan organisasi 
:
- Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah  suatu hasil yang diperoleh      berdasarkan strategi yang telah  direncanakan dalam rangka mewujudkan      perubahan organisasional yang  memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa      yang tepat tentang  permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
- Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik      individu, kelompok, dan organisasi maksudnya  adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk       meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam       organisasi.
- Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam      organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya  adalah menerima segala bentuk campur tangan      misalnya dalam bentuk  pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam      sebuah organisasi  atau berbagai pihak dari luar organisasi.
- Kolaborasi maksudnya      adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak      perubahan yang akan terjadi.
- Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah  menggunakan pengertian yang      disebutkan secara tertulis lalu  diterapkan sebagai alat analisis untuk      mendapatkan suatu hasil yang  memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
- Mengutamakan      potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik      dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
- Interaksi dan      Interpendensi maksudnya adalah menggunakan  pendekatan komitmen      sehingga selalu memperhitungkan pentingnya  interaksi, interaksi dan      interdependensi antara berbagai satuan  kerja sebagai bagian integral di      suasana yang utuh.
- Pendekatan Ilmiah maksudnya      adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas      organisasi.
2.3 Organisasi Masa Depan
Dalam abad duapuluh satu ini setiap organisasi akan dan harus  menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik  persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang  potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua  pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu :
1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible, dan
2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).
Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik  pendekatan pertama yang akan diambil, organisasi hanya berputar-putar  dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat  dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih  mengarah pada persaingan pengetahuan, tanpa mengabaikan hal fisik, maka  pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang  kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi  ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam  menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi  pembelajar (learning organization).
Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang  berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi  justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan  dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan  menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya.  Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis,  bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya  yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya  yang mencakup keterampilan, kemampuan, kapasitas serta kapabilitas  pembelajaran. Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan  dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk  jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi,  ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan  persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi  pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan  untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan  bertahan dalam era kompetisi.
Sebuah organisasi pada hakekatnya dibangun oleh sekumpulan  orang-orang dengan tujuan bersama, bukan tujuan yang sama. Organisasi,  seperti dikatakan Mintzberg merupakan sekumpulan otoritas dan  fungsi-fungsi. Disebut juga dengan 
changes of commands.Diilustrasikan  dengan perumpamaan organisasi adalah sebuah kano atau perahu yang  sedang dilombakan. Sebuah kano dan orang-orang di dalamnya adalah tak  lain diibaratkan organisasi. Dengan tujuan bersama; menang perlombaan.  Koordinasi antara tangan kiri-kanan pada orang-orang di dalam kano atau  atlet, adalah sesuatu yang krusial. Diperlukan harmonisasi untuk  mencapai kemenangan. Dan harmonisasi itu dicapai melalui suara  genderang. Suara genderang merupakan sebuah komando bersama. Dengan  suara genderang pula tercipta 
distribution of power dan 
balancing of power. Begitu pula dengan jenis perahu yang lebih besar. Misalnya kapal 
Titanic yang  tenggelam dan ditengarai bahwa itu merupakan hasil keteledoran sedetik  oleh seorang awak kapal yang bertugas mengamati adanya gunung es. Kapal 
Titanic  sudah tidak dikomandani oleh penabuh genderang, karena begitu besarnya  kapal dan banyaknya orang. Sudah ada kapten kapal dan segala piranti  teknologi canggih sebagai garis komando kapal. Sehingga jika terjadi  suatu tanda kerusakan alat, maka garis komando akan berjalan sebagaimana  mestinya. Seorang awak kapal yang mengetahui hal tersebut akan  menyampaikannya kepada pimpinannya, dan seterusnya hingga sampai ke  telinga Kapten kapal. Ada informasi yang memang harus cepat disampaikan,  tetapi ada pula informasi yang juga tidak perlu diketahu sampai Kapten  kapal karena bisa diselesaikan sendiri. Begitulah pengibaratan sebuah  organisasi. Diisi dengan berbagai macam orang dengan kondisi yang  bermacam-macam, dan rantai komando yang beragam pula. Katakanlah di  sebuah perusahaan manufaktur, maka yang menjadi koordinasi atau penabuh  genderang adalah 
schedulling atau penjadwalan. Semua lini harus mematuhi jadwal yang telah dibuat.
Dalam organisasi (baik organisasi perusahaan maupun nonperusahaan)  yang dipentingkan ketika pertama kali berdiri adalah arahannya. Mau  kemana orang-orang yang di dalam organisasi itu. Dengan kata lain apa  tujuannya. Jika dalam horizon waktu yang lebih lama, apa visinya. Jadi,  bukan penekanan pada organisasi seperti apa yang akan dibangun pertama  kali.
Menarik sekali konsep yang dikemukakan oleh seorang Jerman H. J. Warnecke. Dia adalah pengarang buku dalam jenis 
Automation Production Management. Diterbitkan pada tahun 1993 oleh penerbit Springer-Verlag (Berlin, New York). Judulnya adalah 
The Fractal Company; a revolution in corporate culture.Buku  yang terbilang langka di Indonesia ini salah satunya membahas mengenai  organisasi. Dituliskan di buku tersebut bahwa sebuah organisasi dapat  dianalogikan tersusun atas partikel-partikel tertentu yang menpunyai  wujud yang sama dengan organisasi yang bersangkutan. Misalnya dalam  sebuah organisasi Lab Kampus, maka asisten sebagai penyusun terkecil Lab  sudah bisa dikatakan mencerminkan seperti apa Lab. Asisten sudah bisa  menjadi cerminan seperti apa Lab tersebut dan mau kemana arahannya.
Konsep organisasi masa depan:
- Lean Organisasi
Tren ke masa depan di dalam pengelolaan organisasi salah satunya adalah adanya konsep 
Lean organisasi. Jika memasuki era milenium banyak sekali konsep 
lean di dunia manufaktur, maka sekarang sudah banyak juga yang membahas mengenai konsep 
lean organization. Konsep  dasar lean adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan  pemborosan dan meningkatkan nilai tambah. Konsep ini berdasarkan pada  minimasi penggunaan sumber-sumber daya (termasuk waktu) dalam berbagai  aktifitas perusahaan melalui upaya perbaikan terus-menerus yang berfokus  pada identifikasi dan eliminasi aktifitas-aktifitas yang tidak bernilai  tambah dalam desain, produksi atau operasi dan management yang  berkaitan langsung dengan pelanggan. Dasar filosofisnya hampir sama  dengan 
lean manufacturing. Yakni mengacu pada efisiensi dan  efektivitas pengelolaan organisasian. Hemat dan cermat. Katakanlah  tingkat koordinasi dalam sebuah organisasi yang memerlukan banyak 
middle management, maka jika sekiranya malah membebani informasi yang akan disampaikan ke atas, posisi 
middle management dapat dihapus perlahan.
- Virtual Organisasi
Konsep lain yang menjadi ideologi organisasi di masa depan adalah  organisasi virtual. Tantangan dunia di masa depan mengarah ke hal  tersebut. Yakni dunia maya yang penuh komunitas industri (
cyberspace industrial community).  Virtual tidak sama dengan fatamorgana. Jika virtual adalah sesuatu yang  tidak berbentuk (Organisasi tidak berbentuk / OTB) dan menghasilkan  sebuah kegunaan. Sedangkan fatamorgana adalah sesuatu yang tidak  berbentuk tetapi tidak nyata. Salah satu contoh yang sudah ada dalam  konsep organisasi virtual adalah situs rajapresentasi dot kom. Situs  penyedia presentasi dari buku-buku referensi sesuai keinginan pelanggan.  Di situ hanya ada satu bagian saja yang merangkap sebagai pemasaran,  administrator, penerjemah, sekaligus direktur. Dan bisa dikatakan  organisasi rajapresentasi tanpa kantor nyata. Sehingga virtual tetapi  hasil nyatanya ada. Presentasi dari buku-buku referensi yang kebanyakan  berbahasa Inggris dan bisa dikebut digarap 2 x 24 jam.
- Plug and Play
Apa yang akan terjadi di masa yang lebih mendatang lagi, dengan  berbagai macam teknologi komunikasi dan informasi? Jawabannya adalah  organisasi yang bersifat 
Plug and play. Organisasi bisa  mengarah kepada komunitas maya. Dan organisasi tersebut bisa dibilang  sangat ringan, sehingga ke depan, banyak organisasi induk yang punya  anak cabang bermacam-macam organisasi kecil yang menempel. Jika setelah  selesai fungsinya, organanisasi dapat bubar. Dan dalam waktu singkat  pula dapat mengumpul lagi untuk menjalankan sebuah fungsi.
BAB III
PENUTUP
 
- Kesimpulan
Di era globalisasi saat ini organisasi dituntut untuk terus menerus  mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan  perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju  menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus  meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat  bertahan. Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk  mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan  yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang  dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan  perkembangan organisasi untuk mempertahankan kehidupan organisasi dalam  menghadapi persaingan dan organisasi masa depan yang tidak terlalu  mementingkan eksistensi sebuah organisasi.
 
- Saran
Dengan makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami  tentang arti penting perkembangan organisasi serta manfaat perkembangan  organisasi di dalam kehidupan berorganisasi. Semoga makalah ini dapat  berguna bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang  membangun agar penulis dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Jiang, Jui-Chin. 2008. Integration of Six Sigma And Lean Production System For Service Industry. Jakarta :Elex Media Komputindo.
http:\\fia-s1unipdu.blogspot.com
http:\\hasbulloh.multiply.com
http:\\basuki1.ganeca.net/index.php
http :\\ panksgatsred.blogspot.com
http :\\inikanpoenyaqu.blogspot.com
http :\\ 
www.google.com\ pandangan baru tentang perkembangan organisasi\\